Lewati ke konten utama

Pencegahan Kekerasan Berbasis Ekstremisme


Materi belajar ini dirancang untuk target peserta publik yang ingin meningkatkan pengetahuan tentang pencegahan terhadap kekerasan berbasis ekstremisme serta kaitannya dengan Sustainable Development Goals (SDGs). Persamaan dari agenda pencegahan terhadap kekerasan berbasis ekstremisme dan SDG 16 adalah seruan untuk keterlibatan “seluruh masyarakat” (whole society approach) yang melibatkan kemitraan multi-stakeholder antara aktor dari pemerintah pusat dan daerah, sektor swasta, masyarakat sipil (termasuk pemuda dan perempuan yang dipimpin) serta organisasi, media, dan akademisi. Kedua agenda tersebut juga menyerukan pendekatan lokal yang “inklusif”, di mana masyarakat sipil dan aktor lokal lainnya terlibat dalam perancangan dan implementasi program dan kebijakan yang relevan untuk mencegah radikalisasi yang mengarah pada ekstremisme berbasis kekerasan.

Tentang apa ini?

Materi belajar ini dirancang untuk target peserta publik yang ingin meningkatkan pengetahuan tentang pencegahan terhadap kekerasan berbasis ekstremisme serta kaitannya dengan Sustainable Development Goals (SDGs). Berdasar data, dari 2015 hingga 2019, Perserikatan Bangsa-Bangsa mencatat setidaknya 1.940 pembunuhan dan 106 penghilangan secara paksa terhadap pembela hak asasi manusia, jurnalis dan serikat pekerja di 81 negara, dengan lebih dari setengah pembunuhan terjadi di Amerika Latin dan Karibia. Persamaan dari agenda PVE dan SDG 16 adalah seruan untuk keterlibatan “seluruh masyarakat” (whole society approach) yang melibatkan kemitraan multi-stakeholder antara aktor dari pemerintah pusat dan daerah, sektor swasta, masyarakat sipil (termasuk pemuda dan perempuan yang dipimpin) serta organisasi, media, dan akademisi. Kedua agenda tersebut juga menyerukan pendekatan lokal yang “inklusif”, di mana masyarakat sipil dan aktor lokal lainnya terlibat dalam perancangan dan implementasi program dan kebijakan yang relevan untuk mencegah radikalisasi yang mengarah pada ekstremisme berbasis kekerasan. Lantas, apa itu radikalisme? Apa yang menyebabkan individu menjadi rentan terhadap radikalsime yang mengarah pada ekstremisme berbasis kekerasan? Bagaimana pengaruh media sosial terhadap narasi ekstremisme berbasis kekerasan? Serta, bagaimana kita memahami narasi secara kritis sehingga dapat ikut mencegah terjadinya ekstremisme berbasis kekerasan? Semua pertanyaan tersebut akan dibahas pada topik pembelajaran ini. Pada setiap topik materi belajar ini, tedapat aktivitas pembelajaran yang terdiri dari menonton tautan video dan video presentasi, membaca literatur, kuis dan forum diskusi di setiap topik.

Apa manfaat belajar materi ini?

Setelah mengikuti seluruh komponen materi belajar ini, peserta diharapkan mampu:
1. Menjelaskan tujuan utama SDG 16 dan pengaruhnya terhadap kehidupan bermasyarakat untuk memperkuat keadilan dan perdamaian;
2. Menginterpretasikan peran penting pencegahan terhadap kekerasan berbasis ekstremisme (PVE) dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs);
3. Mendiskusikan konsep radikalisme dan ekstremisme serta dampaknya yang dapat mengancam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG)s;
4. Menjelaskan peran penting perempuan dan kesetaraan gender dalam upaya mencegah ekstremisme berbasis kekerasan;
5. Mengkorelasikan keterkaitan antara Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, utamanya SDG 16 dan Pencegahan Kekerasan Berbasis Ekstremisme (PVE);
6. Menejelaskan pengaruh media sosial terhadap ekstremisme berbasis kekerasan;
7. Mendiskusikan narasi secara kritis dan upaya kontra narasi untuk mencegah ekstremisme berbasis kekerasan.

Apa saja topik pembelajarannya?

1. Pengantar SDG 16
1.1. Peran SDG 16
1.2. Pengaruh SDG 16 Terhadap Kehidupan Bermasyarakat
1.3. Upaya untuk Memperkuat Keadilan dan Perdamaian

2. Pentingnya Pencegahan Terhadap Kekerasan Ekstremisme atau Preventing Violent Extremism (PVE) untuk Pencapaian Agenda Pembangunan Berkelanjutan
2.1. Memahamai pencegahan terhadap kekerasan ekstremisme (PVE) mendorong pembangunan berkelanjutan
2.2. PVE dan SDG 16: Satu Sisi Mata Uang
2.3. Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance)

3. Memahami Konsep Radikalisme dan Ekstremisme
3.1. Memahami bagaimana radikalisme dapat menjalar menjadi ekstremisme berbasis kekerasan yang mengancam pembangunan berkelanjutan
3.2. Faktor-Faktor Penyebab Ekstremisme Kekerasan
3.3. Pencegahan Ekstremisme Kekerasan dan Kontra Ekstremisme Kekerasan

4. Peran Penting Perempuan dan Keadilan Gender Dalam Mencegah dan Melawan Kekerasan Berbasis Ekstremisme
4.1. Memahami perbedaan antara “gender” dan “seks”
4.2. Pentingnya Kesetaraan Gender dalam Mencegah Ekstremisme Kekerasan
4.3. Faktor yang dapat Mendorong Peran Positif Perempuan dalam Menyuarakan Aksi Damai dan Mencegah Ekstremisme Berbasis Kekerasan

5. Pengaruh Media Sosial Terhadap Narasi Ekstremisme Berbasis Kekerasan
5.1. Bagaimana Mengenali dan Menangani Hasutan Kebencian (Hate Speech) yang Mengarah Kepada Narasi Ekstremisme Berbasis Kekerasan
5.2. Perlunya Berpikir Kritis dan Literasi Digital dalam Melawan Hasutan Kebencian, Radikalisme dan Kekerasan Berbasis Ekstremisme

6. Memahami Narasi Secara Kritis
6.1. Memahami Narasi
6.2. Kontra Narasi dan Narasi Alternatif
6.3. Langkah-langkah Menyebarkan Konten Narasi Alternatif
6.4. Ujaran Kebencian di Ranah Daring (Online)

Siapa yang menyusun materi belajar ini?

SDG Academy Indonesia dan UNDP GUYUB Project

Bagaimana cara mendapatkan E-certificatenya?

Peserta harus menyelesaikan kesemua topik dan sub topik. Peserta juga harus mendapatkan minimum kelulusan materi belajar dengan skor 60 untuk post-test/tes akhir dan keaktifan dalam forum diskusi di setiap topik.

Berapa lama untuk menyelesaikan ini?

Peserta diberi tenggat waktu selama 6 bulan

Daftar